Tuesday, January 12, 2016

Cherry Blossom In Osaka, Japan Trip Part-1




Sewaktu masih di Jakarta, saya sering mendengar bahwa naik kereta Shinkansen di Jepang itu bisa menghemat banyak waktu karena berkecepatan tinggi. Saking cepatnya sampai dijuluki "bullet train", makanya yang saya bayangkan adalah kecepatan yang bak peluru. Akan tetapi pada kenyataannya saat duduk manis di dalam gerbong yang akan membawa kami dari Tokyo menuju Osaka ini, kecepatan kereta terasa biasa-biasa saja.
Idealnya kami memang harus membeli tiket pesawat pergi dan pulang secara terpisah. Pergi melalui Tokyo, pulangnya melalui Osaka, atau sebaliknya. Kenyataannya saya dan teman saya Ali membelinya buru-buru pada saat promo, sehingga kurang pertimbangan. Kami membeli tiket promo untuk pulang pergi dan mengambil rute Jakarta-Tokyo-Jakarta. Sedangkan Ardi membeli rute yang benar yaitu Jakarta-Osaka dan Tokyo-Jakarta secara terpisah. Jadi kami begitu tiba di Haneda, setelah menebus JR Pass kami langsung menumpang Shinkansen menuju Osaka. Meeting point kami dengan Ardi adalah di Osaka.

Tiba di Stasiun Osaka, kami langsung menyambung kereta lain menuju hotel kami, Weekly Uehonmachi. Ardi ternyata sudah cek-in duluan, tetapi dia sedang keluar. Meski demikian kami tetap diizinkan untuk masuk ke kamar setelah pasport kami diregistrasi. Kamarnya kecil, tetapi cukup bersih dan rapi. Dan yang terpenting lokasinya sangat dekat dengan Stasiun Subway, Tanimachi Kyuchome.
Tidak lama kemudian, kami kembali ke receptionist untuk bertanya-tanya seputar festival yang berkaitan dengan Sakura. Wow! ternyata kekhawatiran saya sewaktu masih di Jakarta, tidak menjadi kenyataan. Saya tiba-tiba menjadi sangat bersemangat setelah receptionist itu bilang, bahwa hari itu sebuah festival Cherry blossom baru akan dimulai, yang dipusatkan di sebuah kawasan di tepi sungai. Dan letaknya tidak terlalu jauh dari hotel. Tempat itu namanya Zo-heikyoku, atau lebih dikenal dengan The Osaka Mint Bureau.




Ini catatan atau petunjuk dari receptionist hotel

Sebelumnya kami sudah pasrah sebenarnya, sudah lupakan yang namanya sakura festival, karena banyak orang berpendapat jika kami datang pada tanggal 11 April, bisa dipastikan harapan kami untuk melihat bunga sakura mekar itu sangat tipis. Apalagi suhu udara meningkat lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan sempat hujan lebat pula, jadi kemungkinan besar bunga sakuranya sudah pada rontok semua.

Hmm…. sempat galau juga sih sebenarnya. Dan anda pasti bisa tebak mengapa saya begitu galau saat itu. Ya karena tujuan saya datang ke Jepang di musim semi, kalau bukan untuk melihat dan memotret sakura, lalu untuk apa donk.


Zo-heikyoku ( The Osaka Mint Bureau)
Setelah menunggu cukup lama, Ardi masih tidak kembali ke hotel. Lalu kami berdua memutuskan tidak menunggu lagi, karena handphonenya Ardi juga tidak bisa dihubungi. Ini soal momen, dan waktu sangat terbatas. Kami terpaksa meninggalkannya dan segera bergerak menuju Tenma-bashi station, yang merupakan station terdekat dengan Zo-heikyoku. Begitu keluar dari station, suasananya ramai minta ampun. Oleh pemerintah setempat, trotoar telah diubah menjadi satu arah dan diberi garis pembatas. Manusia berjubel namun tetap sangat disiplin dan teratur.
Tiba di atas jembatan, secara spontan saya menghentikan langkah sejenak hanya sekedar untuk berfoto, mengambil view sungai dengan deretan bunga sakura di sepanjang bantaran sungai itu. Tetapi hal ini ternyata mengganggu kelancaran arus lautan manusia yang berada di belakang saya, dan saya pun mendapat teguran dari petugas keamanan. Jadi di Jepang, mereka benar-benar mematuhi peraturan dan menjunjung tinggi sebuah kedisiplinan. Hal ini juga terlihat dari saat mereka mengantri kereta, barisannya sangat rapi dan teratur.



Festival ini bebas biaya masuk. Suasananya sangat meriah. Meskipun jika dipikir-pikir, orang Jepang itu kan setiap tahun melihat bunga Sakura, tetapi kelihatannya mereka tetap saja tidak bosan-bosannya bahkan mereka tetap rela berdesak-desakan begini. Mungkin ini ya yang disebut budaya. Jadi menikmati bunga sakura saat mekar di musim semi, itu adalah sebuah budaya. Catat.

Konon jumlah pohon sakura di tempat ini mencapai lebih dari 300 pohon dengan berbagai varietas. Banyak di antaranya saya belum pernah melihat sebelumnya. Indah.

Berikut ini adalah foto hasil jepretan saya selama berada di Zo-heikyoku.






Sakura hijau, paling langkah 



















Festival ini juga dimeriahkan oleh banyak food stand yang menjual berbagai jenis makanan khas jepang, termasuk seafood, mochi, mie goreng ala Jepang dan banyak lagi yang saya tidak tahu namanya. Yang pasti semua makanan mengundang selera dan bikin ngiler.














Tahukah anda bahwa bunga sakura yang paling autentik berkelopak 5 buah love ? 

Dari sekian banyak varietas bunga sakura, yang paling autentik dan iconic adalah yang single layer. Jika kita perhatikan lebih jauh ternyata ke lima kelopaknya semua berbentuk "love". Dan jenis ini yang paling rentan terhadap terpaan angin dan hujan.





Malam itu kami melanjutkan eksplorasi kami menuju kawasan Dotonbori, tentu terlebih dahulu kami menjemput Ardi di hotel.

Dotonbori
Keluar dari Namba Station, hanya berjalan kaki beberapa ratus meter kami sudah tiba di kawasan Dotonbori. Dotonbori termasuk icon dari Osaka dan merupakan tempat keramaian yang sangat digemari oleh orang Osaka sendiri. Pusat keramaian ini letaknya persis berada di tepi kanal Dotonbori. 



Berbagai kuliner lokal bisa kita dapatkan di sini, yang paling top dan favorit tidak lain dan tidak bukan tentu adalah ramen. Untuk makan semangkok ramen saja saya harus mengantri cukup panjang. Dan saya berhasil mencobainya, rasanya hmm…. memang beda.Yummy.





Di kawasan ini juga terdapat pusat perbelanjaan seperti Shin Sai Bashi-Suji, dan Ebisu Bashi-Suji. Jadi, jika anda datang ke Osaka tempat ini wajib anda kunjungi. Ingat untuk datang pada malam hari dan jangan lupa bermain-main di tepi kanal, sambil menyaksikan gemerlapnya lampu papan iklan yang terpampang di gedung-gedung di kedua sisi kanal itu.
















Keesokan paginya kami mencoba untuk mengeksplor kota Hiroshima. Hanya day trip, malamnya kami tetap kembali lagi ke Osaka. ( Baca : Hiroshima & Miyajima,Japan Trip Part-2 http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/hiroshima-miyajima-japan-trip-part-2.html)


Kembali dari Hiroshima, hari sudah malam. Namun agenda kami di Jepang benar-benar padat. Dengan kata lain, trip ini adalah trip tidak mau rugi. Dari Shin-Osaka Station kami lanjut ke Universal Studio. Tiba di sana, Universal Studio ternyata sudah tutup karena kemalaman. Banyak restoran juga sudah pada tutup. Hanya Hard Rock Café yang masih buka. Kamipun menyempatkan diri untuk mampir sebentar, sebelum akhirnya kami memutuskan kembali ke hotel. Karena sesuai rencana, kami akan cek-out besok pagi-pagi, lalu menuju Osaka Castle, kemudian melanjutkan perjalanan kami menuju Kyoto.





Osaka Castle
Di hari ke-3 ini, kami kembali mendapatkan kejutan bahwa di Osaka Castle Park bunga sakura ternyata masih bersemi, bunganya penuh, lagi mekar-mekarnya pula. Kami tentu tidak akan melewatkan kesempatan yang baik ini, padahal kami sebenarnya sudah pasrah dan tidak menaruh harapan besar setelah menerima masukan yang cukup mematahkan semangat sewaktu kami masih di Jakarta.
Waktu mekar bunga sakura konon memang sangat tergantung pada suhu udara di awal musim semi. Suhu meningkat semakin cepat, masa mekar bunga sakura semakin cepat dan singkat. Namun untuk lebih aman menurut saya begini, jika anda datang di akhir Maret atau awal April, sebaiknya anda start dari Tokyo. Dan apabila anda berangkatnya di awal minggu ke-2 hingga pertengahan April, sebaiknya anda start dari Osaka.



















Osaka Castle Park sangat luas, dan terdapat beberapa akses untuk masuk ke dalam wilayah Osaka Castle. Banyak peta dan petunjuk, tidak perlu khawatir kesasar. Yang penting anda turun di Osaka Castle Station jika anda datang dengan kereta bawah tanah.
  
Keluar dari Osaka Castle, kami mengejar waktu menuju Osaka Station. Dari sana kami ganti kereta menuju kota berikutnya Kyoto.









End.



Spot Terindah Untuk Melihat Gunung Fuji Di Kawaguchiko, Japan Trip Part-5
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/spot-terindah-untuk-melihat-gunung-fuji.html

Kyoto
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/kyoto-japan-trip-part-3.html

Shirakawa-go, Japan Trip Part-4

Kathmandu, Nepal
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2015/12/kathmandu-nepal.html

Xiahe, " A Little Tibet " The Majestic Of Gansu Part-2

Ganjia Grasslands, The Majestic Of Gansu Part-1

Danxia "Rainbow Mountain", The Majestic Of Gansu Part-3

Southwest Sumba & Treasure Part - 1

Southwest Sumba & Treasure Part - 2

Musim Gugur Di Nusa Penida

West Sumba - Nature & Culture

East Sumba - Land Of A Thousand Savannahs - Part 1


1 comment: